JAKARTA, KOMPAS.com - Solahudin Harahap (38), sopir mikrolet warga Jalan Bojong RT 16/04 Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat meninggal dunia di tangan istri mudanya, Sinta alias Butet.
Pembunuhan tersebut diduga lantaran Butet terbakar cemburu. Sebelum menusuk suaminya, Butet menenggak minuman keras hingga mabuk berat.
Senin (7/6/2010) malam itu, ketenangan warga Jalan Bojong (Kavling) terusik dengan jerit kesakitan Solahudin yang mengalami luka tusuk di dadanya. Teriakan ini sontak membuat warga setempat berlarian ke tempat tinggal Solahudin.
Begitu melihat Solahudin terkapar bersimbah darah, sebagian dari mereka menolong dengan membawanya ke rumah sakit. Namun, upaya penyelamatan terhadap Solahudin gagal. Dia mengembuskan napas terakhir karena kehabisan darah. Tusukan di dada kiri Solahudin menembus sampai ke jantung.
Ketika sebagian orang sedang membawa Solahudin ke rumah sakit, sebagian orang lagi menangkap Butet yang diduga sebagai pelaku penusukan. Sebab ketika ditolong warga, Solahudin sempat menyebut nama Butet sebagai pelakunya. Saat ditangkap Butet dalam kondisi mabuk berat.
Kapolsektro Cengkareng Kompol Ruslan membenarkan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Butet. "Berdasarkan pengakuan pelaku, dia menusuk suaminya hingga tewas karena cemburu," kata Ruslan.
Ruslan mengatakan, dalam pemeriksaan itu Butet mengaku kesal terhadap suaminya karena jarang memperhatikan dirinya. Solahudin dinilai berat sebelah dan lebih menyayangi istri pertamanya.
Sebelum menikah dengan istri pertamanya, Solahudin yang bekerja sebagai sopir mikrolet ini pernah berpacaran dengan Butet. Namun, hubungan itu putus. Solahudin kemudian berhubungan lagi dengan perempuan lain dan dinikahi secara resmi. Istri pertama Solahudin tinggal di wilayah Cengkareng juga, namun berjarak lebih dari lima kilometer dari tempat tinggal Butet.
Perjalanan rumah tangga yang dilakoni Butet bersama suaminya terdahulu tidak berjalan harmonis. Meski telah dikaruniai seorang anak, mereka memutuskan untuk bercerai.
Setelah cerai dengan suaminya, Butet kembali berhubungan dengan Solahudin. Hubungan ini kemudian dilanjutkan dengan menikah secara siri. Rasa cemburu dan kesal memuncak hingga Butet nekat menghabisi nyawa suaminya. (tos)